22.8.09

Hampa

(Karangan ini ditemukan tepat sehari menjelang Bulan Ramadhan tiba, di sebuah kamar kurang lebih berukuran 3 x 4 meter persegi, di malam hari.)

Hampa ialah ketika mata memandang gelap gulita
Hampa ialah ketika telinga terbungkam kesunyian
Hampa ialah ketika raga tak sejalan dengan alam pikiran
Hampa ialah ketika alam pikiran tak selaras dengan hati nurani
Hampa ialah ketika seseorang lupa akan tujuan hidupnya di dunia
Hampa ialah ketika seseorang lupa pada Sang Maha Kuasa

Bilamana hampa pergi?
Tatkala seseorang mulai kembali bersembah sujud kepada Sang Pencipta
Tatkala Sang Maha Memberi menganugerahkan hidayahnya
Tatkala firman-firman Sang Maha Tahu kembali meresap dalam sanubari
Tatkala dengan hati nuraninya, seseorang dapat kembali menyelaraskan alam pikiran dan raganya
Hingga tatkala seseorang dapat membuka mata, hati, dan telinganya
Untuk kemudian mengabdi kepada Tuhan, bangsa, dan negaranya