15.7.12

Acak

Waaaah.. Tidak terasa sudah lebih dari enam bulan saya tidak menulis di blog ini. Semua ini bermula dari kejenuhan saya berlama-lama di depan komputer atau netbook atau sejenisnya. Ya, jika sehari-harinya saya meghabiskan hampir sepanjang waktu saya di depan layar, saya berusaha meminimalkan waktu bertemu dengan layar di akhir minggu dan hari libur lainnya.

Selama lebih enam bulan itu, sepertinya kehidupan saya agak berubah dibanding sebelumnya. Satu hal yang paling saya rasakan ialah lebih tingginya frekuensi keluhan yang saya utarakan di depan umum. Bukan berarti dulu saya tidak pernah mengeluh. Hanya saja belakangan ini saya merasa menjadi lebih rajin mengeluh. Entah itu mengeluhkan diri saya sendiri, situasi di lingkungan pekerjaan, situasi di keluarga, keruwetan lalu lintas Kota Jakarta, dan lain-lain. Kalau dipikir-pikir, sepertinya saya kok tidak bersyukur sekali dengan yang saya punya ya?

Padahal, ada yang mengatakan bahwa kebahagiaan itu ialah ketika kita dapat mensyukuri dan mengikhlasi apa yang ada pada diri kita, apa yang sudah kita miliki. Jujur, sulit untuk dapat mengimplementasikan hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Mengapa? Adalah wajar bagi seorang manusia untuk membandingkan keadaan dirinya dengan keadaan orang lain. Apalagi jika ia merasa bahwa orang lain lebih mujur, lebih beruntung dari dirinya. Berat sekali kelihatannya ya?

Satu hal lagi, ada sepenggal ayat dalam Al-Qur'an yang dapat diterjemahkan sebagai berikut: "Dan (ingatlah) tatkala Tuhanmu memberitahukan: Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan tambahkan nikmat-Ku kepadamu. Namun jika engkau kufur, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (Q.S Ibrahim : 7). Mungkinkah ini menjadi sebab mengapa saya merasa seakan-akan saya tidak menikmati kehidupan? Kehidupan yang kurang nikmat ini apakah merupakan azab dari Tuhan?

Ah.. sepertinya saya terlalu berlebihan, terlalu serius menyikapi hal ini ya? Semoga tulisan ini dapat menjadi awal permulaan bangkitnya semangat saya kembali untuk terus menulis ya.