26.12.07

Pulau Belitung

I'm currently reading a novel by Andrea Hirata, "Laskar Pelangi". Many people said that it was a good novel. So, I am reading it now.


I have read half of the novel. It was about the childhood of the writer in Belitung island, one of islands in a province called Bangka-Belitung. In chapter 16, the writer told the sory of Pangkalan Punai beach. He described it as a very beautiful beach. That made me curious so I browsed in the internet with a keyword "Pulau Belitung". Then, I found this website: http://www.belitungisland.com/.


The website consists of many information about Belitung island. There are also many photograps made by people who joins the Belitung island mailing list. Here are some photos from the site made by Rustam Effendie (I have asked him if I can include the photos in this post).



The left picture is the photo of Punai Beach. This place is located in the south east of the island. How wonderful it is. Look at the beautiful white sand. The sea is also beautiful. It is so clean.


The special activity in Punai Beach is fishing. It is said that the taste of the fice is very nice.





The right picture is Punai Beach in the sunset. Very beautiful indeed. There are also information about another places in Belitung island. If you are interested, you can click on the website adress above. Enjoy the view, guys.

12.12.07

Change another person into 'a good one'

When I was in my junior high school year, I used to have a journal. The journal was possessed by myself with my other three friends. One day, one of them (call her A) found it in her house. She shared reading the journal with my other friend (one of them too, call her B). They laughed a lot. When I met A a week ago in Bandung, she told me about my writing on the journal. It was about changing another person into what I called 'a good one'. Then, we both shared our thoughts about that thing.

Hmm.. interesting. I mean it's not a simple thing to do. Sometimes, when I met a person (a friend, family, or else), when I felt he/she was not 'a good person' in my own definition, I wanted to change him/her into the person I wanted him/her to be. I wanted to do it without thinking further. But now, I think when you want to change someone else into 'a good one', you have to ask yourself if you are 'a good person' in your own definition. I realize that I haven't reached my own standard (that 'good person' definition). If I haven't reached that standard yet, how can I change others into that standard of mine? Beside, my standard (that of course is based on my principle) can be not appropriate with another person's standard/principles. If that happens, how rude am I if I force another person to change into 'a good person' in my own version?

Actually, what i'm trying to tell you guys is that you have to stand in front of a mirror. You have to know yourself and realize if you have reached your own standard in being 'a good person' or not. Hope this writing will give you a reason to consider yourself if you are the person who match your own standard or not.

10.10.07

Terra Incognita

Belakangan ini gue suka banget search gambar gedung2 atau hasil karya2 aneh tapi menurut gue keren. Then, I found this picture.




Gambar di atas ini adalah hasil karya pemahat Belanda, Ap Verheggen. There's an interesting article connected with the picture above. You can click on this url address: http://7summits.com/info/7summits-art.php

Have a nice look.

9.10.07

Aku dan Dia...

(Karangan ini gue temuin menjelang gue tidur kemarin malam. Gue pikir lumayan juga karangannya. Jadi, gue tulis deh di sini. Kalo ada yang mau komentar boleh ko'. Selamat menikmati.)

Ketika ia bahagia, peduliku...
Ketika ia sedih, peduliku...
Ketika ia berseri, peduliku...
Ketika ia menangis, peduliku...

Tapi.....

Ketika aku bahagia, di manakah ia?
Ketika aku sedih, di manakah ia?
Ketika aku berseri, di manakah ia?
Ketika aku menangis, di manakah ia?

Pedulikah ia denganku?
Terpikirkah aku di benaknya?
Tahukah ia peduliku padanya?

Kutahu ia tak peduli padaku
Kutahu ia tak pernah pikirkanku
Kutahu ia tak tahu peduliku padanya

Lantas...

Mengapa ia tak kunjung hilang dari benakku?
Kuatkah adhesi bayangannya dengan benakku?
Tak kumengerti.....

8.10.07

Zaman udah berubah, tapi pribadi orang ...

Gue baru aja balik, abis ketemuan sama temen2 deket SMA gue. Kita semua janjian makan2 di daerah Senopati. Kerjaannya apalagi kalo ga ngobrol ngalor ngidul, mulai dari kerjaan yang udah pada kerja, cowok, cerita zaman SMA, gosip, sampai masalah politik juga diomongin. Untuk gue yang frekuensi ngomong n komentarnya bisa diitung, gue seneng aja bisa ngedengerin omongan2 temen2 gue ini. Bisa refreshing dari aktivitas sehari2 yang kadang bikin muak (padahal saat ini kerjaan gue cuma nyusun TA doank, heheh..).

Ternyata, setelah gue perhatiin, ga ada perubahan yang signifikan ama temen2 gue. Pribadi mereka tetep sama kaya yang dulu. Emang siy ada beberapa hal yang berubah. Si A tetep suka nyela orang, si B tetep kalem, si C yang pendiem dan baru suka komentar kalo dianggap perlu doank, si D yang penakut banget, si E yang hobi jalan2, sampe si F yang doyan tidur ampe susah dibangunin. Tapi generally, pola pikir mereka udah semakin dewasa. Wajarlah, secara umur di dunia juga semakin berkurang, pola pikir seseorang emang mau ga mau harus menyesuaikan dengan kondisi di sekitar. Keliatan dari mulainya pembahasan tentang politik. Mau ga mau, orang2 umur 20-an ke atas emang udah musti melek n ngerti sama yang namanya politik.

Jujur emang tadi gue rada2 kaget karena gue n anak2 tadi sempet ngebahas tentang para capres 2009, gubernur jakarta yang baru (foke), pembangunan busway yang kontroversial, subsidi pemerintah, dll. Gue pikir ga banyak orang2 umur segitu yang peduli sama hal2 kaya gini. Tapi ternyata temen2 gue ini bukan tergolong orang2 yang rada apatis terhadap lingkungan sekitar. Salut gue.

Gue juga mikir kalo ternyata temen2 deket SMA gue ini rada2 berbeda ama temen2 gue di bandung, tempat gue kuliah. Entah kenapa temen2 deket SMA gue ini kaya lebih dewasa dibandingin temen2 gue yang di bandung. Gue siy ngerasa dari hal-hal yang diomongin aja. Sori, gue ga bisa ngejelasin dengan kata2. Tapi ya gitu deh. Apa bisa digeneralisasi ya? Maksud gue apa cara berpikir atau pola hidup orang2 umur 20-an di jakarta emang berbeda ama yang di bandung? Gara2 lingkungan di sekitarnya mungkin? Ga tau juga siy, ga ngerti.

Yang jelas, gue ga bermaksud menonjolkan perbedaan cara berpikir atau pola hidup setiap orang. Hal itu ga masalah buat gue. Gue seneng bisa kenal banyak orang dengan berbagai macem karakter. Gue juga seneng sama orang2 yang bisa peduli ama keadaan di sekitarnya. Yang penting, mau gimana pun cara berpikir atau pola hidup seseorang, entah itu bakal berubah atau ga, jangan sampai orang itu lepas dari prinsip n nilai2 baik yang telah dipegang selama ini. Karena sebenernya prinsip2 n nilai2 seseorang itulah yang nunjukin siapa orang itu sebenernya. Kalo sampe prinsip n nilai seseorang berubah jadi lebih jelek, gue cuma bisa ngedoain semoga orang ini bisa menjadi orang yang lebih baek lagi di masa yang akan datang.

(Setelah gue baca lagi dari atas sampe bawah, gue bingung. Sebenernya gue nulis apa siy? Ga jelas banget, rada2 ga nyambung juga, heheh.. Mudah2an pada ngerti ya.)

5.10.07

Things that can make me feel alive...

I wonder if I can do many things without any objection. I wonder if I can feel alive in doing those things. But we all know the fact, don't we? We seldom feel alive when we are working, studying, or doing anytinh else. Why is that? How can we always feel alive everytime in our live? I haven't found the answer for those two questions yet.

I too have only few things that can make feel alive. The first one is basketball. I don't know why, but I always enjoy playing basketball, especially when I play in a competition. RIght now there is one event that I come along. It's Ganesha Basketball Season, an internal basketball competition in my university. I join my friends from the same major. Actually it's time for me not to play representing my major. But I just wanna play. Fortunately the captain said, "Yeah, you three must play for MTI". ('You three' means I, Tanya, and Dani. But Dani can only play for the first game because she will have been graduated when we play our second game.) That's why I still care to join MTI's basketball training while the others don't.

Second thing is my final project. This is because it's my final year in my study (It has to be my final year). I have to move on as soon as possible. I will have been working two years from now. Too old to be an undergraduate student, heheh..

I guess I haven't found another things that can make me feel alive. If there is another, I'll tell you.

19.9.07

Sibuk menyemangati diri sendiri...

Sekarang ini gue baru mau mulai ngerjain TA. Di saat banyak temen2 gue yang udah melangkah jauh ke depan, gue baru akan mulai melangkah. Emang siy gue nyadar klo mungkin gue telat banget dibanding mereka2 itu. Tapi gue pengen semuanya berjalan sesantai mungkin dan tetap serius juga. Yang penting siy sebenernya gue bisa ngejalanin semua aktivitas gue tanpa gue merasa terbebani dengan aktivitas tersebut.

Klo gue ke kampus sekarang2 ini, lagi banyak temen2 gue yang sidang. Jadi, pertanyaan yang paling sering gue denger belakangan ini adalah: "Kapan lo sidang?". Jujur, buat gue sebenernya rada sakit juga dengernya. Tapi, kadang gue juga jadi agak2 semangat mau ngerjain TA walaupun seringnya siy males banget. Bahkan mau buka laptop bokap gue aja gue males. Yang ada maunya maen game mulu. Harusnya kan gue bisa fokus ke TA gue itu, secara gue ga ngambil sks kuliah lagi sekarang. Tapi ya itu tadi, males aja.

Gimana yah caranya biar bisa semangat? Klo udah gini, biasanya yang gue inget tuw bonyok gue. Gue tau mereka pengen banget gue bisa cepet lulus. Trus abis itu, mereka pengen gue menapaki kaki gue di tempat lain. Entah itu di tempat kerja yang baru, di sekolah S2, di dalam keluarga baru, dan sebagainya. Klo mikirin itu semua, ditambah lagi mikirin ambisi pribadi gue (apa tuwh? heheh..), gue jadi semangat lagi ngejalanin semuanya. Klo ga gitu, sapa lagi yang bisa nyemangatin gue biar cepet ngelarin kuliah?
Semangat, Mit!

23.7.07

Tentang salah satu orang yang gue kagumin...

Gue pengen cerita tentang seseorang yang udah berkali-kali bikin gue mikir panjang. Entah itu tentang gue sendiri, tentang keluarga, lingkungan sekitar, dan masih banyak hal lainnya. Dia berkali-kali bikin gue kagum dengan berbagai pemikiran dan kepribadiannya.

Orang ini, sebut aja Mr. X, adalah orang yang berjasa besar dalam kehadiran gue di dunia fana ini. Mr. X adalah salah satu orang yang paling deket ama gue, tempat gue curhat (terutama masalah akademis dan kehidupan sehari-hari). Dia udah banyak makan asam garam di dunia ini karena emang sudah cukup berumur. Gue sering banget minta nasehat dan petuah darinya. Anehnya, kebanyakan pendapatnya gue anggap benar dan bisa bikin pikiran gue kebuka. Jadi gue sering nerapin beberapa nasehatnya dalam kehidupan gue.

Sayangnya, yang gue tau (mudah2an salah besar), Mr. X ini ibadahnya kurang kenceng. Hal ini tentu saja sangat disayangin banget. Dia seorang Muslim, tapi shalatnya masih bolong2. Yah, gue tau ga berhak ngehakimin orang kaya gini karena gue sendiri juga sebenernya masih suka bolong2 juga shalatnya. Yang bikin gue sedih benget, Mr. X ini adalah salah satu orang yang gue kagumin yang paling deket ama gue yang gue harap bisa ngasih gue contoh tentang kehidupan beragama termasuk peribadatan karena gue juga seorang Muslim. Tapi yah apa boleh buat? Harapan tinggal harapan.

Yah, gue cuma bisa bilang, kita semua boleh mengagumi orang lain. Tapi bukan berarti semuanya bisa diadopsi dalam kehidupan kita. Ambillah sisi positif dari semua idola kalian. Pilih yang sesuai dengan nilai yang kalian anut. Jangan sampai kalian terjerumus dalam dosa yang bikin kalian merasa ga nyaman dengan diri sendiri.

6.7.07

Jika saja...

Jika saja aku dapat memutar waktu...
aku akan menyelami kembali masa laluku


Jika saja aku dapat memutar waktu...
aku akan menyelami masa laluku yang kelam...

akan kuperbaiki salahku...


Jika saja aku dapat memutar waktu...
aku akan pergi ke suatu masa...

di mana aku akan memulai salahku...

mencegahnya agar tak terjadi...
Jika saja aku terlahir sebagai pria...
akan kuperlakukan wanita selayaknya wanita...

akan kusayangi wanita yang memang patut disayangi...

tak akan aku menduakan mereka...


Jika saja aku bukan dari keluarga mampu...
akan kucari sesuap nasi halal...

tanpa merendahkan diri di depan khalayak...


Jika saja aku mampu berbuat lebih baik...


Jika saja...


Jika saja...


(Penyelesaian yang tiada pernah berakhir.. Kita hanya mampu menyesali semua yang telah terjadi.. Bersiap diri untuk melakukan semuanya lebih baik lagi di masa yang akan datang.. Selalu berusaha sebaik mungkin dan juga mengharap ridlo dari Tuhan Yang Maha Esa..)

2.7.07

Hilang satu demi satu

Apa yang hilang satu demi satu? Hari ini, beberapa teman seangkatan bakal ngejalanin sidang skripsinya masing-masing. Menurut kabar terakhir yang gue terima, total 17 orang yang bakal wisuda bulan Juli ini. Gue baru sekali nonton temen gue sidang.

Di awal sidang, gue masih ngerasa biasa aja. Tapi, begitu sidangnya selesai dan nilainya udah keluar, gue mikir. Gila, temen2 seangkatan gue udah ada yang sidang. Hari ini si A. Besok si B dan C. Besoknya lagi si D. Dan seterusnya. Abis itu, pasti mereka bakal ga pernah ke kampus lagi, ga pernah keliatan lagi, ntah kerja ataupun ngelanjutin S2. Walaupun gue ga terlalu deket ama mereka, gue akuin ada sebagian dari diri gue yang ngerasa kehilangan.

Kenapa? Mungkin buat beberapa di antara kalian, ini aneh banget. Tapi buat gue ini beneran ga aneh. Terlepas dari pendapat orang lain tentang gue, positif atau negatif, gue ngerasa nyaman berada di angkatan ini, entah kenapa. Menurut definisi gue, angkatan TI ITB 2003 itu angkatan yang ceria di mana pun dan kapan pun. Mana ada siy angkatan lain dari berbagai jurusan yang ngadain foto angkatan 4 kali??? Angkatan ini juga angkatan yang lumayan aktif di kampus, baik itu di himpunan mahasiswa jurusan, unit mahasiswa, lab jurusan, dan lain-lain yang gue kurang tau seluk-beluknya. Tapi di balik kesibukannya itu, angkatan gue ini juga tergolong rajin walaupun dari luar keliatan maleees banget. Hal ini terbukti dari jumlah anak2 yang telah dan akan sidang sampai minggu ini, klo ga salah 17 orang. Mungkin semuanya bakal wisuda blan juli ini juga. Kebayang ga siyh banyaknya? Padahal, klo dibandingin sama angkatan2 sebelumnya kaya 2001 dan 2002, gue kira angkatan gue ini lebih hura2. Tapi ternyata gue salah. Berarti selama ini gue udah meng-under estimate kalian wahai angkatanku. Maaf ya.

Walaupun gue ga terlalu deket sama semua anak di angkatan gue, secara umum anak2nya helpful, mau ngebantuin temen2nya klo emang mereka bisa ngebantu. Emang siy, kadang2 gue masih suka cuek2an klo ketemu atau pas2an sama kalian. Gue ga tau apakah kalian mempermasalahkan hal itu apa ga. Tapi gue ga maksud gitu, ga maksud cuek atau sombong ama kalian semua. Sebenernya gue pengen juga bisa akrab ama kalian semua. Tapi mungkin gara2 satu dan lain hal, jadi kesannya kaya gitu. Maaf lagi ya.

Gue harap, walaupun pada akhirnya kita semua lulus (amin!), kita ga lupa satu sama lain. Kita masih tetep kontak2an, bisa lewat hp, milis, friendster, ataupun wadah lainnya. Waktu terjun ke dunia nyata nanti, gue harap juga kalian tetap pertahanin prinsip kalian masing2, jangan gampang terpengaruh ama dunia luar yang kejam. Seleksi dulu, yang positif dipake dan yang negatif dibuang. Just be good and down to earth ya.

I Love You, TI ITB 2003. Have a good trip to The Real World.

28.6.07



Hi! This is my first post in 'blogger'. So, here I am.